Jumat, 26 Juni 2015

POJOK OMK

Iman Yang Menyelamatkan
Dalam Injil hari ini kita mendengar kisah tentang Tuhan Yesus yang membangkitkan anak perempuan Yarius dan menyembuhkan seorang perempuan yang mengalami pendarahan. Mereka mengalami keselamatan yang datang dari Allah karena mereka memiliki iman yang kuat. Beriman berarti mau percaya dan berserah diri di hadapan Tuhan Yesus  serta mengakui segala keistimewaan yang dimiliki-Nya. Yarius dan perempuan yang disembuhkan oleh Yesus dalam injil hari ini, menjadi salah satu teladan bagi kita dalam beriman dan percaya kepada Tuhan Yesus.
Kita tahu bahwa Yarius adalah orang terpandang dalam masyarakat, namun ia  tidak malu datang ke kerumunan orang banyak dan sujud menyembah di hadapan Yesus serta memohon kepadanya agar Yesus datang menyembuhkan anaknya yang sedang sakit dan hampir mati. Ketika Yesus melihat begitu besar iman yang dimiliki oleh Yarius, Ia tergerak hati-Nya dan  segera datang ke rumah Yarius. Yesus ingin segera ke sana, hanya saja ada banyak orang yang berdesak-desakan ingin bertemu dengan Yesus, salah satunya adalah seorang perempuan yang telah 12 tahun menderita sakit pendarahan yang juga ingin disembuhkan oleh Yesus. Perempuan itu telah banyak mendengar tentang Yesus, hanya saja ia sulit untuk menemui-Nya karena ia adalah orang lemah di tengah-tengah orang banyak. Akan tetapi ia tidak kehilangan akal. Iman menemukan akal, sebagai orang yang lemah ia hanya ingin menyentuh jubah Yesus. Ia percaya bahwa dengan menyentuh jubah-Nya saja ia akan sembuh. Dan benar setelah ia menyentuh jubah-Nya ia pun menjadi sembuh. Semua mukjizat yang ia alami ini terjadi karena imannya yang sungguh sangat besar.
Selanjutnya apa yang dikisahkan injil juga sangat menarik dimana ketika Yesus dan para murid-Nya sampai di rumah Yarius, diberi tahu bahwa anak itu telah meninggal. Yesus mencoba menenangkan mereka dengan berkata “ Anak ini tidak mati melaikan tidur ” (ay 39) tetapi apa yang terjadi? Mereka malah menertawakan Yesus dan menganggap Yesus seperti “orang gila”. Mereka meremehkan dan tidak mau percaya dengan Dia. Dengan sikap demikian tampak jelas bagaimana perbuatan baik Tuhan Yesus tidak serta merta ditanggapi dalam iman. Memang adakalanya tidak mudah untuk menanggapi suatu peristiwa dengan iman seperti yang ditunjukkan oleh Yarius dan perempuan itu. Dalam kehidupan kongkret kita cenderung menggunakan pikiran rasional kita untuk membuktikan apakah kebenaran itu sungguh benar-benar nyata. Kita cenderung mencari bukti, tanpa sungguh merasakan bahwa Tuhan Yesus sungguh hadir dan mau membantu kita di saat kita sedang dalam situasi sulit.
Dari sinilah kita mencoba bertanya pada diri kita masing-masing. Apakah kita sudah memiliki iman yang kuat, seperti yang ditunjukkan oleh Yarius dan perempuan itu? Apakan kita sudah menanggapi cinta dan keselamatan yang dibawa oleh Tuhan  dengan baik?

By : Fr Martinus Joko Windiatmoko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar