Jika anda berada di
atas sebuah kapal yang sedang karam bersama ibu, istri dan anak anda, apa yang
akan anda lakukan? Jika pada saat itu hanya ada satu orang yang dapat anda
selamatkan, siapakah diantara ketiga orang yang anda cintai itu yang akan anda
selamatkan?
Jawabannya pasti
berbeda-beda dengan berbagai macam alasan. Tetapi jika diharuskan memilih,
mungkin kita akan lebih memilih menyelamatkan semua orang yang kita cintai
walau harus kehilangan nyawa sendiri.
Itulah cinta yang
tulus. Cinta yang dapat mengorbankan diri sendiri untuk keselamatan dan
kebahagiaan orang-orang yang dicintai.
Begitu juga cinta
Kristus kepada kita. Cinta yang membuat-Nya turun ke dunia. Cinta yang
membuat-Nya rela menanggung siksa di atas kayu salib.
Apa yang telah kita
lakukan untuk menjawab pernyataan cinta Kristus pada kita? Kita dapat menjawab,”Ya,
saya cinta juga pada-Mu Kristus.”
Tetapi Kristus
menginginkan tidak hanya jawaban kata-kata semata. Kristus juga ingin melihat
tindakan nyata dari kita yang membuktikan cinta kita pada-Nya.
Yesus Kristus pernah
berkata,”Berjuanglah untuk melalui pintu yang sempit itu.” Menjawab cinta
Kristus pada kita memang membutuhkan perjuangan sekuat tenaga. Perjuangan
melalui pintu yang sempit menuju jalan ke sorga dan berbahagia bersama-sama
dengan-Nya.
Perjuangkanlah cinta
anda pada Kristus sama seperti Kristus telah berjuang untuk menunjukkan
cinta-Nya pada anda. (Salam damai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar