Jumat, 01 Mei 2015

BINA IMAN ANAK



Saksi kebangkitan tuhan yesus


Tahukah adik-adik bahwa yang pertama mengetahui kebangkitan Tuhan Yesus ialah perempuan. Pagi itu hari Minggu pertama, pagi-pagi benar Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur Tuhan Yesus dan meminyaki Tuhan Yesus. Mereka melihat bahwa batu penutup kubur telah terguling dan jenasah Tuhan Yesus sudah tidak ada. Maria Magdalena mengira bahwa jenasah Tuhan Yesus sudah di curi.  Maria Magdalena berlari dan mendapatkan dua orang murid Tuhan Yesus. Kedua murid itu masuk ke dalam kubur dan mendapatkan bahwa kubur telah kosong. Lalu pulanglah kedua murid itu.
Maria Magdalena tidak ikut pulang dan masih berdiri sambil menangis. Lalu tampaklah olehnya dua malaikat di dalam kubur. Ketika ia menoleh ke belakang, ia melihat seseorang yang dikiranya penunggu taman. Ternyata orang itu ialah Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus memerintahkan agar Maria Magdalena menyampaikan kabar kebangkitan-Nya kepada murid-murid yang lain. Maria Magdalena pun pulang dengan hati senang.

“Tinggalah bersama Aku”





Saudara-saudari yang terkasih, Yesus telah bersabda: ” Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal bersama Aku dan Aku tinggal di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuah apa-apa.” (Yoh 15:5) Yesus adalah pokok anggur yang memberikan kehidupan  kepada ranting-ranting-Nya. Sebagai ranting, kita dapat tumbuh, berkembang dan berbuah jika kita tinggaldi dalam-Nya.
            Sebagai ranting, kita tentunya menggantungkan seluruh hidup kita pada Pokok yang memberikan kehidupan yaitu Yesus Kristus. Kita tidak dapat hidup tanpa tinggal di dalam Pokok itu. Yesus sang pokok sejati mengajak kita untuk tinggal di dalam-Nya, sehingga kita dapat menghasilkan buah yang baik dengan berlimpah.
Bagaimana kita dapat tinggal  di dalam-Nya? Kita dapat tinggal di dalam Yesus dengan menerima sakramen-sakramen, seperti sakramen Ekaristi, yang semakin mempersatukan kita dengan Yesus sehingga kita menjadi sehati, sejiwa dengan-Nya. Selain itu, kita juga dapat tinggal di dalam Yesus dengan tekun membaca dan mendengarkan lalu merenungkan sabda Tuhan. Dengan demikian kita dapat berkembang dan berbuah dengan baik.
Sangat penting bagi kita yang menerima rahmat panggilan, untuk selalu tinggal di dalam-Nya. Hidup kita akan penuh dengan damai dan sukacita serta menghasilkan buah berlimpah karena Yesus selalu tinggal di dalam kita sebagai pokok kehidupan. Bukan hanya saat bersekutu dalam doa, tetapi seluruh hidup kita harus selalu berada di dalam-Nya. Kita harus membawa Yesus ke dalam kehidupan kita.
Yesus harus menjadi pokok hidup kita dalam berkarya, sehingga setiap orang yang berjumpa dengan kita dapat merasakan kehadiran Tuhan melalui diri kita. Kita akan memberikan sukacita bagi orang-orang yang di sekitar kita. Oleh karena itu, tinggalah selalu di dalam-Nya dan kita akan menerima lebih dari apa yang kita harapkan.
Saudara-saudari yang terkasih, saya mengajak kita semua untuk membawa Yesus ke dalam kehidupan kita. Mampukah kita membawa Yesus untuk tinggal di dalam hidupan kita?
By: Fr. Nius, Novisiat St Yohanes Gisting,april 2015